
Eka Wahyuni
Sebelum menjadi koreografer tari kontemporer, Eka Wahyuni memulai praktik tarinya sebagai penari tradisional Kalimantan Timur di Yogyakarta. Gagasan soal arsip dan memori pada tubuh, mitos, hingga fenomena sosial menjadi ketertarikan utamanya untuk menciptakan karya. Sejak 2016 hingga kini ia menggarap karya jangka panjangnya “Pesona Tari Gong” (“The Enchantment of Tari Gong”), dan karya lain seputar arsip tari dan tubuh seperti “Rekalindung” (2021) dan “Dancing The Monument” (2022). Ia pernah melakukan residensi di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Asian Performing Arts Camp, IKKON - Bekraf, Flores Writers Festival dan Teater Garasi. Selain berperan sebagai koreografer, Echa juga aktif bekerja di bidang manajerial seni, salah satunya di Sasikirana Dance Camp and Choreo Lab - DokumenTARI (Bandung). Ia juga mendirikan kanal tari bernama Portaleka (Yogyakarta) dan Tepian Kolektif (Berau). Saat ini tengah terlibat di gerakan seni pertunjukan bertajuk Proyek Edisi di Yogyakarta.