Loading Events

Pengukuran memiliki peran penting dalam kehidupan kita dan sangat mendasar bagi pola pikir, naluri, dan kecerdasan seseorang. Cara kita menerjemahkan dan membingkai dunia di sekitar kita sangat terkait dengan pengukuran dan proporsi relatif terhadap tubuh manusia. Karya ini terinspirasi dari sebutir beras, unit pengukuran tradisional yang terwaris dalam kultur agraria di seluruh Asia Tenggara. Unit pengukuran yang dipakai bersama inilah yang memungkinkan terjadinya perdagangan di wilayah tersebut. Namun pengukuran juga berfungsi untuk hal lain di luar perdagangan.

Mella Jaarsma mengundang empat penampil dari beragam latar belakang etnis dan kultural di Indonesia untuk berkolaborasi. Berdasarkan pemahaman ontologis setiap penari tentang korelasi yang dipilih menjadi fokusnya, yaitu panjang, berat, waktu dan jarak (antar-ruang), Mella Jaarsma sebagai seniman menciptakan sebuah objek berupa karya seni untuk setiap individu. Setelah objek-objek tersebut terbentuk, ia mempersilahkan para penampil untuk berinteraksi dengan sang objek melalui pemahaman mereka tentang dunia. “The Size of Rice II” mengajak kita mendalami pengukuran pada objek, seperti sebutir beras, sebagaimana pengukuran antara objek dan tubuh.

Concept: Mella Jaarsma | Performers: Abdi Karya, Siska Aprisia, Pebri Irawan, Ari Dwianto | Wood constructions: Octo Cornelius | Video: Anita Reza Zein | Light: Banjar Andura

  • Mella Jaarsma

    Mella Jaarsma dikenal atas seni instalasi kostumnya yang kompleks, serta fokusnya pada bentuk keragaman budaya dan rasial yang terkandung dalam pakaian, tubuh, dan kuliner. Ia lahir di Belanda tahun 1960 dan belajar seni visual di Minerva Academy di Groningen (1978-1984), setelahnya ia pindah ke Indonesia dan menempuh studi di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) serta Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta (1985-1986). Tahun 1988, ia ikut mendirikan Cemeti Art House (bersama Nindityo Adipurnomo), ruang seni kontemporer pertama di Indonesia.

Go to Top