Dalam proses menyelidiki perjalanan tubuhnya, Sherli bertemu kembali dengan tale. Tale merupakan tradisi lisan nenek moyang masyarakat Kerinci. Sejak kecil, ia mendengar pantun-pantun berisi dongeng dan doa disampaikan bersahutan saat mengantar haji, ritual pengobatan, di sawah, ladang, mengasuh anak, dan lainnya. Irama dan tarian tale merasuk dan terus hidup di tubuhnya hingga kini.
Dengan memperlakukan tubuh seperti arsip yang aktif, Sherli ingin menarasikan ulang tradisi tale yang telah jadi bagian dari identitasnya. Tubuhnya kini adalah pintu masuk untuk melihat dan membaca Kerinci, tak hanya sebagai situs spasial namun juga sebagai ruang budaya yang sangat hidup dan membentuk identitas manusia-manusia di dalamnya.
“Tale Tale” merupakan karya ketiga dari trilogi Kerinci yang ia ciptakan. Karya sebelumnya, “Meniti Jejak Tubuh (2016)” dan “Memoirs (2017)” juga mengeksplorasi arsip di tubuh dan spektrum identitasnya yang lain. Riset untuk karya ini telah dimulai tahun 2020 dan telah ditampilkan di kampus ISI Padangpanjang dengan audiens terbatas. “Tale Tale” akan menarasikan pantun-pantun yang terus hidup menjadi arsip-asip dalam diri generasi penerus.
Koreografer: Sherli Novalinda | Penari: Lovia Triyuliani Ikhlas, Yogi Afria | Komposer: Indra Arifin | Sinematografer: Muhamad Panji | Mapping creator: Cindy Fadhila Sara | Direktur Artistic: Saaduddin | Dramaturg: Roza Muliati
Sherli Novalinda
Selain aktif berkarier sebagai koreografer, Sherli Novalinda adalah dosen prodi tari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Sebagai seorang seniman-akademis (artist-scholar), ia telah aktif berkarya sejak 2003. Ia tertarik melakukan riset dan eksperimen tentang penciptaan tari kontemporer berbasis tradisi maupun non-tradisi, serta memiliki berbagai pengalaman kolaborasi antar disiplin dengan seniman lokal maupun internasional.