Loading Events

Terinspirasi dari pengalaman tubuh keseharian di setapak pematang sawah dan esensi dari beberapa jenis ilmu silat, karya “Tanangan” dibuat untuk mengeksplorasi konsep pengendalian diri. Dalam esensi ilmu silat, tubuh ditantang mencapai titik keseimbangan melalui pengendalian diri ketika dihadapkan dengan berbagai media. Konsep ini beririsan dengan adegan keseharian warga di pematang sawah yang sempit, berlumpur, dan penuh interaksi. Karya ini mengeksplorasi konsep pengendalian diri sebagai kunci mencapai keseimbangan tubuh secara fisik maupun batin.

Dipentaskan dalam tiga babak, “Tanangan” akan menampilkan adegan-adegan yang mengajak kita mendalami pengolahan intensitas gerak di atas bambu. Sebagai representasi gerak keseharian, menemukan narasi, sekaligus merumuskan esensi soal pengendalian diri dan hubungannya dengan keseimbangan yang menyeluruh.

Bincang karya setelah pertunjukan berlangsung akan membedah proses perkembangan dua karya yang disajikan di Lawatari Padangpanjang. “SILO” karya Hari Ghulur dan “Tanangan” karya Kurniadi Ilham yang dihadirkan di Lawatari Padang Panjang merupakan karya-karya yang dikembangkan melalui beberapa proses transformasi bentuk artistik dan pemanggungan. Kedua karya ini sangat lekat dengan latar budaya dari seniman penciptanya. Kurniadi Ilham menggarap karya “Tanangan” melalui riset artistik tiga aliran silat dan pengalaman empiris di kampung halamannya dimana prinsip-prinsip pengendalian diri terkandung di dalamnya dan menekankan pengolahan intensitas gerak keseharian. Selain menelusuri proses transformasi pengembangan karya ini, Ilham akan berbagi tentang bagaimana ia menggali inspirasi dari ritus sehari-hari yang ia alami di ruang hidupnya dan bagaimana gerak tubuh di dalam keseharian ia olah sebagai moda kinestetik karya koreografi.

Pembicara: Kurniadi Ilham
Penanggap: Dr. Susas Rita Loravianti
Moderator: Linda Mayasari

Seniman/Koreografer: Kurniadi Ilham | Penari: Inggit Belinda Natha Adyatma, Shakira Aurelia Archie Panjaitan, Anggi Safandri Ova, Fakhri Afif, Rafliz Oktamiza | Kru: Frandi | Pemusik: Fajar Anugrah, Anna Amelia Putri | Komposer: Muhammad Rizky

  • Kurniadi Ilham

    Kurniadi ilham lahir di Paninggahan, sebuah kampung kecil di pinggir danau Singkarak, Sumatera Barat, 2 Oktober 1992. Sebelum melanjutkan pendidikan di ISI Padangpanjang, Ilham adalah seorang pesilat dan pemain randai di sanggar Bukit Junjung Sirih Paninggahan dan mengikuti berbagai festival randai di Sumatera Barat.

Lawatari

Lawatari dibentuk dari gabungan dua kata – lawat dan tari. Gabungan ini mewakili gagasan Indonesian Dance Festival (IDF) untuk terhubung dengan pegiat seni pertunjukan di luar Jakarta melalui pementasan karya. Diadakan dalam kolaborasi dengan mitra lokal, program ini membawa semangat berkunjung dan mengenal konteks di area-area yang disambangi. Lawatari diadakan di Makassar, Padang Panjang, dan Yogyakarta sebagai bagian dari seri program Road to IDF 2024.

Go to Top