Berbagai kemungkinan kini tengah dieksplorasi untuk menemukan bentuk, medium, pendekatan, dan metode kerja seni yang paling memungkinkan. Mengamati dinamika perubahan pola praktik seni di masa pandemi, media daring/virtual tampaknya menjadi pilihan yang paling mudah diambil untuk saat ini. Lantas siapkah tari menghadapi semua pergeseran ini? Bagaimana posisi tubuh dalam persimpangan dua jagad, fisik dan virtual? Apakah sejarah tari sebagai sumber utama pengetahuan tubuh dan ketubuhan tengah memasuki jilid kesejarahan barunya? Lantas sejarah macam apakah itu? Program Road to IDF2020.zip: Dance and Humanity mencoba mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Dance Talks “Dance & Humanity” ini digagas untuk menelisik dan menandai peran penting tari sebagai sumber pengetahuan esensial mengenai tubuh dan ke-tubuh-an di dalam kaitannya dengan dinamika kebudayaan baik di konteks kesejarahan kita maupun pengalaman budaya yang lain di peta medan global.
Penandaan ini dimaksudkan sebagai ikhtiar untuk membangun optimisme bersama, menyalakan ‘daya’, dan menggalang kekuatan untuk saling menguatkan untuk menghadapi segala tantangan di masa pandemi ini.
Selanjutnya, dengan memetakan ulang sumber-sumber kekuatan tari ini, kita akan dapat memproyeksikan strategi alternatif untuk mempersiapkan masa depan tari Indonesia pasca pandemi.
Bodily Archive mejadi salah satu upaya untuk menghadirkan pengalaman tubuh yang mencari cara untuk mengatasi himpitan batas ruang gerak di dalam situasi Covid – 19. Mengambil format presentasi arsip tubuh melalui media digital, program ini akan menghadirkan respon artistik dua koreografer terhadap situasi keruangan masa pandemi yang menaungi tubuh mereka, sekaligus merekam bagaimana tubuh melakukan negosiasi terhadapnya. Dengan demikian, program ini akan menjadi sajian arsip mengenai bagaimana tubuh tari berjuang di dalam pandemi global ini.