Melalui program Koreografer Muda Potensial (KMP) dalam IDF, dialog dan pertukaran dibangun melalui kehadiran koreografer peserta dalam peristiwa menonton seluruh pertunjukan, serta mengikuti rangkaian diskusi dan workshop. Program ini menjadi jembatan penghubung bagi pertukaran wawasan praktik tari dan pengalaman budaya, sehingga kita dapat saling menatap lebih jernih, menghormati, dan belajar di dalam keberagaman Indonesia. Melalui jalinan organik, intim, dan inspiratif ini kita akan dapat bersinergi merawat pertumbuhan ekosistem seni tari Indonesia yang sehat, progresif, inklusif, dan adil gender.

Koreografer Muda Potensial pada awalnya ditujukan bagi koreografer yang masih muda secara usia, untuk menjawab kebutuhan komunitas dalam memetakan posisi koreografer Indonesia dari berbagai daerah di tengah konstelasi tari nasional dan global. Pemetaan hanya dapat tercapai jika para koreografer yang sedang meniti karier ini memiliki kesempatan untuk saling menonton, berdialog, dan berjejaring. Untuk menjalankan peran ini, IDF sebagai ajang tari yang mendukung kekaryaan anggota ekosistem tari juga harus terhubung dengan praktik tari dari berbagai latar budaya di Indonesia. Karenanya, konteks KMP dibuat lebih cair – dengan memaknai “muda” dalam periode berkarya, keterhubungan, atau jiwa muda.

Koreografer Muda Potensial IDF 2022

Angelina Ayuni Praise, Nusa Tenggara Timur
Arbi Nuralamsyah, Jawa Barat
Deka Agus Saputra, Jawa Barat
Denny Maiyosta, Sumatra Barat
Ela Mutiara Jaya Waluya, Jawa Barat
Feri Fadli Pomontolo, Gorontalo
I Komang Tri Ray Dewantara, Bali
Muhammad Fahroel, Lampung
Siti Habibah, Kalimantan Tengah
Wayan Sumahardika, Bali